Jogja.Cultural – Berikut
ini informasi mengenai profil dan Biodata lengkap dari Tia Istiana
Nama
Tia Istiana tentu sudah tidak asing lagi ditelinga para mahasiswa Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, karena Tia Istiana sendiri merupakan
mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang merupakan penyayi atau musisi Yogyakarta yang
kini kerap tampil di sejumlah kafe di Jogja dengan membawakan lagu penyanyi
atau band lain secara akustik,
Pemilik
nama lengkap Tia Istiana atau akrab disapa Tia, berasal dari Bungo Barat, Pasar
Muara Bungo Jambi merupakan seorang penyanyi kafe. Tia Istiana terbilang
populer di media sosial. Video penampilannya dan juga single lagu diunggah di
channel YouTube Tia Istiana Channel yang saat ini memiliki 2,08 juta subscribers.
Ketika
Tia Istiana manggung di Caffe Bento Sorowajan, pengunjung kafe terpesona dengan
suara merdu serak-serak basahnya. Selain pandai dalam bernyanyi lagu-lagu cover
yang ia bawakan, Tia Istiana memiliki beberapa keahlian diantaranya vocal,
voice over, host, social media marketing, public speaking, content creator,
public relations.
Foto saat manggung
Tia Istiana di caffe Bento Sorowajan (13/03/22)
Perjalanan
Tia untuk menjadi seorang penyanyi berawal dari hobinya yang suka bernyanyi,
sering mengikut lomba, dan juga ngisi acara pernikahan di sekitar rumahnya daerah
jambi. Kemudian tahun 2019 merantau ke jogja untuk meneruskan pendidikannya di
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Beberapa tahun kemudian dia
mengalami kesulitan ekonomi dimana sebelumnya tidak mengatahui kalau di jogja
ada live music. Pada waktu itu Tia mendapatkan tugas kuliah untuk mewawancarai
waria, di tengah perjalan dia ketemu dengan salah satu pengamen jalanan sehingga
memutuskan untuk bergabung Bersama mereka, Pertama kali Tia ngamen mulai dari
daerah seturan, tugu, sorowajan, dan sunmur selain ngamen dia juga memasang
poster dengan nama akun media sosialnya salah satunya Instagram yang sekarang
memiliki 17.4k pengikut.
Tia
pernah mengikuti seminar youtuber yang diselenggarakan oleh UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta tempatnya di perpustakaan, dia mengikuti seminar disela-sela jedah jam
kuliah dan mengajukan berbagai pertanyaan tentang youtube yang pada waktu itu
mereka merupakan anak-anak musik tetapi berasal dari genre indi. Kemudian Tia ditarik
untuk bergabung tapi lama-kelamaan tidak cocok dengan adanya berbagai pertimbangan.
Disitu dia juga ditawarin oleh mas lutfi asal magelang “mau enggak kamu nyanyi
di café tapi enggak di bayar, “iya mau mas”, paparnya. Pertama kali dia
manggung di bascamp ilimited jalan sukun.
mereka
membentuk sebuah tim dengan nama sumuk (suka musik) yang terdiri dari berbagai
genre yang sekarang berpenceran di berbagai caffé di sorowajan. Yang awalnya
tia masih kaku dalam bernyanyi namun dari pengalam dan mengikuti panduan suara
membantunya untuk tampil lebih baik lagi.
Pandemi
Covid-19 membuat tia kesusahan untuk manggung, akhirnya tia pulang ke jambi
ternyata disitu masih ada Sebagian caffé yang masih membutuhkan penyanyi, di
jambi Tia paling banyak manggung dua caffé. Disinilah dia banyak belajar dari
senior mulai dari rilis lagu, komunikasi dengan audien, gerak tubuh, belajar
gitar dan lain-lain.
Foto Bersama
Tia Istiana
Tia
pernah ditawarin seseorang untuk mengcover lagunya yang dinaungi oleh piyu padi
namun pada waktu itu dia mengalami demam 2 minggu sehingga tidak bisa menerima
tawaran itu. Setelah balik lagi ke jogja dia mengalami kesusahan manggung namun
tia tidak putus asa dia mencoba DM Instagram 40 cafe malam-malam saat semua
orang tidur.
Penghasilan
tia yang di dapat mulai dari 35-200 setiap harinya. “Suka dukanya dari penyanyi,
dukanya ya karena dijauhin sama teman-teman kampusnya, harus ngatur waktu
dengan baik, harus lebih konsisten dan lain-lain, Sukanya seneng aja nyanyi
karena hobi” Ujarnya pada saat diwawancar minggu (13/03/22 17:30). Motto tia “You Can, if you Think You can.”
Begitulah cerita perjalanan Tia Istiana untuk menjadi musisi jogja.
Oleh: Siti Nadariyah
0 Komentar