Beranda

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

PUNYA DUA PROFESI SEKALIGUS, “BERKAH” ATAU “MUSIBAH”?

                                                                         

Hidup di Yogyakarta dengan UMR yang tergolong masih rendah memang membutuhkan kekuatan serta pikiran ekstra bagaimana agar tetap tercukupi segala kebutuhan hidup. Sering kita lihat di media sosial banyak muncul meme Yogyakarta terbuat dari rindu, angkringan, dan UMR rendah.

Meskipun Yogyakarta terkenal sering dikunjungi wisatawan, namun untuk urusan upah para pekerjanya masih sangat ‘mepet’ untuk kebutuhan sehari-hari. mayoritas para pekerja di Yogyakarta memiliki penghasilan yang tidak tembus Rp 2 juta per bulan. Bayangkan, untuk hidup dengan uang Rp 2 juta saja di Yogyakarta mungkin ada sebagian orang yang merasa belum menutup segala kebutuhan hidup, apalagi yang mendapat penghasilan dibawah Rp 2 juta pasti ia akan memutar otak agar bagaimana mendapatkan penghasilan tidak hanya dari satu sumber. Begitu juga dengan yang terjadi pada guru honorer di Yogyakarta ini, yakni Pak Andre Satriawan.

Pak Andre yang memiliki profesi tetap sebagai guru musik honorer ini juga memiliki pekerjaan lain yakni sebagai musisi. Untuk mencukupi biaya kebutuhan hidupnya, Pak Andre memutuskan untuk memiliki beberapa pekerjaan tambahan disamping sebagai guru musik honorer. Mengajar untuk SD, SMP, SMA sudah Pak Andre lakoni sejak 2018. Disamping itu, Pak Andre juga membuka jasa les musik demi menunjang kebutuhan hidupnya.

Setelah ditelisik lebih lanjut, apa yang memotivasi Pak Andre memiliki pekerjaan rangkap ialah tidak lain tidak bukan faktor keuangan. Pak Andre sendiri mengakui jika hidup di Yogyakarta dengan penghasilan guru honorer yang perbulan Rp 300.000 per sekolah tidaklah cukup. Apalagi belum ditambah ketika nanti ia menghidupi anak dan istrinya.

“kalo saya dulu sih mbak, pokoknya motivasi sebelum lulus kuliah pun memang inginnya punya penghasilan di atas UMR Jogja tapi tetep tinggalnya di Jogja. Jadi, saya muter-muter otak banget tuh gimana sebelum nanti memasuki dunia kerja, saya sudah punya ancang-ancang pekerjaan tambahan dari sekarang. Makanya, sejak kuliah saya sudah mulai manggung dari hotel ke hotel atau ikut jadi pengiring musik di acara wedding. Ya walaupun belum serutin sekarang ya, kan kalau setiap malam minggu saya ngisi di hotel juga jadi pengiring musik disana. Biasanya saya bisa dibagian flute atau saxophone.” Tutur Pak Andre.


 

Memiliki dua pekerjaan memang membutuhkan manajemen waktu yang baik, Pak Andre tidak memungkiri banyak kejadian dimana jadwalnya bentrok. Untuk itulah Pak Andre biasanya akan memriotitaskan perannya dalam menjadi musisi yaitu manggung di hotel atau mengiringi acara pernikahan. Sebab Pak Andre beralasan jika pendapatan dari ia manggung lebih besar dari pendapatan guru honorer-nya.


 

“kalau saya suruh mrioritasin mana yang saya pilih pada satu waktu, ya jelas ya saya milih manggung di hotel atau ngisi acara wedding. Karena enggak munafik juga pekerjaan saya sebagai musisi malahan yang membuat saya bisa dapet lah penghasilan diatas Rp 2 juta perbulannya.” Tutur Pak Andre.

Sebagai individu modern, tidaklah munafik jika uang kadang menjadi faktor penentu kebahagiaan seseorang. Untuk itulah sebagai manusia yang bijak, pintar-pintarlah dalam memanajemen waktumu agar tidak menjadi musibah, namun dapat menjadi berkah. Karena yang maha kuasa tidak akan mengubah keadaan individu sebelum individu tersebut mengubah kondisi hidupnya sendiri. Seperti kisah hidup Pak Andre, dengan kondisi seminimal mungkin ia jadikan kondisi tersebut untuk memicunya lebih bekerja keras lagi mengasah segala kemampuan yang ia bisa. Dalam hidup, tetaplah optimis dan jangan mudah menyerah. 


Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement