Banyak dari kita memandang sebelah mata apapun
yang dirasa masih ‘di bawah’ nya, padahal sikap seperti itu tidak boleh untuk
dibiarkan berlarut-larut. Bisa jadi, orang yang dianggap remeh tersebut
memiliki akhlak yang lebih baik daripada kita, memiliki pemikiran yang lebih
cerdas dari kita, hingga memiliki pendapatan yang lebih tinggi dari kita. Hal tersebut
seperti menggambarkan kesan pertama masyarakat di Indonesia dalam melihat
musisi jalanan. Penampilan semrawutan dengan potongan rambut yang dibuat
sedemikian rupa hingga bertindik dan bertato sering dijadikan alasan masyarakat
memandang remeh profesi musisi jalanan. Padahal, sejauh yang saya temui masih
banyak di luaran sana musisi jalanan yang masih memiliki etika sopan santun dan
berpenampilan rapi. Tidak jarang kita temui musisi hebat yang telah melalang
buana dan menjadi artis di ibu kota dulunya adalah seorang pengamen jalanan. Itu
menandakan bahwa banyak musisi hebat yang lahir dari musisi di jalanan.
Berkarya dan bermusik dengan cara mereka
sendiri, itulah identitas musisi jalanan. Tidak dipungkiri bahwa faktor utama
seseorang menjadi musisi jalanan adalah faktor finansial, selain juga untuk
menghibur orang lain. Kehadiran musisi jalanan di lampu merah hingga ketika
kita sedang duduk-duduk di alun-alun misalnya, terkadang menjadi hiburan
tersendiri dikala sedang suntuk atau gundah gulana di tengah keramaian. Bicara mengenai
berapa penghasilan seorang musisi jalanan, tentunya beragam tergantung dari
seberapa lama mereka ‘mangkal’ di lokasi tersebut. Seperti yang saya temui
belum lama ini, grup musik jalanan kemana official. Grup yang beranggotakan
tiga orang yang berasal dari Depok, Jawa Barat tersebut mengklaim memiliki
pendapatan Rp 1 juta per hari nya. Pendapatan yang fantastis bukan? Itulah pemikiran
yang terlintas pertama kali di otak saya. Mereka juga mengklaim memiliki
pendapatan Rp 180 ribu per jam nya. Sejauh yang saya amati memang suara
penyanyi dan lagu-lagu yang ditampilkan kemana official memang bagus dan merdu.
Jadi sebenarnya tidak heran jika mereka mendapatkan pendapatan yang bahkan
melebihi gaji guru honorer per jam nya.
“Sebenarnya nggak tentu sih mbak, tapi satu
hari bisa Rp 1 juta kalau enggak berhenti. Sebenernya kita nggak cuma ngamen di
jalanan aja mbak. Tapi kadang ke kafe-kafe juga. Biasanya kalo udah booking
tampil di kafe, kita ngamennya nggak sampai malam palingan sampai sore saja.” Ujar
Rendi.
Sebagai musisi jalanan, grup kemana official juga
mengalami suka duka dalam merintis karier bermusisi-nya. Walaupun disamping
itu, grup kemana official tetap berpendirian teguh dengan berprinsip sesuai
motivasi awal dalam merintis karier sebagai musisi jalanan yaitu ingin
mengembangkan talent-talent yang ada pada diri mereka. Sebab, mereka menemui
banyak kasus dimana banyak seseorang yang sudah memiliki bawaan ‘talent’ atau
bakat sedari kecil namun tidak dikembangkan. Jadi, cita-cita atau visi dari
grup kemana official adalah nantinya ingin menjadikan grup kemana official ini
sebagai wadah para talenta-talenta muda yang ingin mengembangkan bakatnya,
namun terhalang entah biaya, akomodasi, dan lain sebagainya. Grup kemana
official ingin mewadahi hal itu dan menjawab keraguan para talenta muda yang
berbakat.
“Kalo ditanya ada nggak suka dukanya ya ada
ya, dukanya seperti ditakutin orang, terus kulit jadi hitam hahahahah. Sebenarnya
sih yang memotivasi kami untuk menjadi musisi di jalanan ya itu tadi ya, ingin
mewadahi seseorang yang dirasa memiliki talenta dan bakat yang unik tapi
terhalang keyakinan dalam diri mereka sendiri. Kemana official disini akan
menjawab keraguan mereka. Itu hal yang memotivasi kami agar nantinya grup
kemana official semakin besar dengan anggota yang berperan aktif. Karena, kami
juga akan sering meng-upload video cover kami baik di instagram maupun youtube.”
Ujar Rendi.
Setelah melihat, mendengar dan mewawancarai grup kemana
official ini, semakin membuat pikiran saya terbuka lebar. Bahwa, jangan mudah
untuk meremehkan orang, karena bisa kita lihat sendiri keyakinan dan tekad
kuat, semangat pantang menyerah yang dimiliki kemana official bisa jadi lebih
kuat dari orang yang menghina mereka sebagai ‘musisi jalanan’. Untuk itulah
mari kita sama-sama lebih sering lagi untuk menghargai orang yang ada di
sekitar kita.
0 Komentar