Beranda

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Streaming Film: Budaya Populer Membasmi Kejenuhan

 


Saat ini kemajuan teknologi informasi semakin maju dan semakin banyak masyarakat yang menggunakanya. Dan saat ini pula, adalah era peralihan. Contohnya peralihan pada budaya visual. Seiring dengan perkembangan zaman, dimana sebagian orang tidak begitu suka membaca dan beralih kepada gambar bergerak dan audio visual lewat film, animasi, dan kartun.

Dan seiring berkembang zaman pula, Peralihan minat masyarakat kepada film menghasilkan penemuan baru tentang dimudahkannya cara masyarakat untuk menonton film. Cara kerja dalam menonton film terus diperbarui di industri layar lebar dari dulu hingga sekarang. Dahulu, sebelum adanya media digital, cara masyarakat menikmati film yaitu melalui layar tancep, televisi, dan datang ke bioskop. Bioskop pernah menjadi hiburan rakyat pada kisaran tahun 1970 – 1990an. Masyarakat yang ingin melepas penat akan memilih untuk menghabiskan akhir pekan dengan pergi ke bioskop. Dimulai dari datang ke gedung bioskop, membeli tiket di loket dengan antrean yang mengular sampai kejalanan, dan masih menggunakan proyektor manual dimana film akan berhenti berputar karena roll film sudah habis dan harus diganti untuk melanjutkan film. Berbeda dengan bioskop di masa sekarang, dimana bioskop sudah ada di dalam gedung Mall, loket antrian dapat diminimalisir dan dipesan secara online, terdapat tempat duduk yang nyaman, dan tentunya film tidak akan berhenti berputar karena sudah menggunakan teknologi digital yang modern. Industry perfilman terus menyeimbangkan perkembangan zaman dengan memunculkan inovasi yang akan memudahkan masyarakat melalui media untuk menonton film.

Peralihan dari bioskop, kini banyak platform media baru melalui layanan streaming daring dapat menyediakan tayangan film, serial TV, drama yang dapat disaksikan langsung dari rumah masing-masing tanpa harus pergi ke bioskop. Kehadiran platform media Over The Top (OTT) seperti Netflix, iFlix, Viu, Hooq, dan beberapa jenis lainnya memudahkan masyarakat dalam mengakses film.

Dan semua itu terjadi karena adanya teknologi ini menjadi suatu kebutuhan yang sangat berguna bagi masyarakat luas. Pemanfaatan teknologi ini juga harus diperhatikan untuk meminimalkan risiko yang akan terjadi, agar bisa beroperasi lebih efisien.

Namun sebelumnya, ada beberapa factor lain yang juga mempengaruhi pesatnya peralihan tersebut. Salah satunya adalah adanya pandemi Covid-19 yang makin berkembang di Indonesia yang mengharuskan semua orang untuk social distancing dan beraktivitas di rumah masing masing. 

Di awal tahun 2020, hampir seluruh negara di dunia ini terdampak bencana wabah yaitu pandemi Covid-19. Hampir semua negara di dunia harus melakukan lockdown atau pembatasan masyarakat untuk tidak beraktivitas di luar rumah, bertujuan untuk mengurangi penyebaran wabah Covid-19. 

Oleh karena itu, masyarakat harus tinggal menetap di rumah selama beberapa minggu. Bahkan tempat yang biasanya masyarakat sering dikunjungi orang seperti tempat ibadah, mall, bioskop, dan lain-lain terpaksa ditutup oleh pemerintah, agar masyarakat tidak nekat beraktivitas di luar rumah. 

Keadaan ini membuat masyarakat merasa jenuh berdiam diri di rumah, masyarakat juga berusaha agar mendapatkan hiburan tanpa harus berkontak langsung dengan seseorang, seperti mencoba resep masakan, menggambar, bahkan membuat konten di sosial medianya, atau menonton streaming film seperti Netflix yang kian marak sekali digemari masyarakat akhir-akhir ini. Hal inilah yang menjadi faktor streaming film menjadi budaya populer. Budaya yang dapat membunuh rasa jenuh.

 

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement