Beranda

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Pengamen Jogja Lampu Merah UIN Sunan Kalijaga, Dengan Penghasilan Yang Fantastis

 

Oleh: Siti Nadariyah

Foto pengamen lampu merah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

 

Jogja.Cultural –tiga orang laki-laki mengamen di lampu merah dekat kampus negeri yakni universitas islam negeri sunan kalijaga Yogyakarta.

Indonesia merupakan Negara yang berkembang. Dalam masyarakatnya Indonesia terdapat kesenjangan yang sangat terlihat jelas. Perbandingan antara orang kaya dan miskin berbanding lurus, yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Kemiskinan pun dapat memacu para anak – anak Indonesia untuk mencari uang sendiri. Ada yang berusaha untuk belajar giat untuk mendapatkan beasiswa demi kelangsungan hidup masa depannya. Tetapi, ada juga yang mencoba mengadu nasibnya di jalanan dengan mengamen.

Tentu begitu miris melihat orang – orang kaya membeli mobil yang harganya bermilyar – milyar, berjuta-juta Tetapi masih sangat banyak orang yang ekonominya masih terbelakang. Bahkan untuk makanpun mereka susah. Hal ini menjadi salah satu alasan bagi Sebagian masyarakat untuk melakukan pekerjaan tersebut. Daya tahan (eksistensi) pengamen untuk tetap tampil dijalanan sebagian besar tidak ditentukan oleh selera masyarakat namun karena keberanian pengamen untuk terus mengamen ditengah suasana kota yang tidak mendukung

Dengan adanya pandemic covid-19 membuat ekonomi masyarakat menjadi ambruk atau menurun sehingga angka kemiskinan masyarakat meningkat. Kalau kita lihat banyak masyarakat yang menjadi pemulung karena mau tidak mau masyarakat diuntut untuk bekerja keras demi memenuhi kebutuhan mereka agar mereka tidak kelaparan. kelonggaran kebijakan PPKM dari pemerintah ini, dimanfaatkan oleh para pengamen lampu merah dekat UIN Sunan Kalijaga. Padahal sebelumnya saya tidak melihat mereka. Tiga orang laki-laki ini berasal dari depok yang merantau ke Yogyakarta demi memenuhi kebutuhannya dan dua temannya berasal dari kota Yogyakarta sendiri.

Foto saat wawancara

pengamen ini memainkan alat musik gitar dengan menyanyikan berbagai varian lagu mulai dari pop, dangdut, rock dan lain-lain, tempatnya di troutoar lampu merah. Tiga pengamen ini mempunyai tugas masing-masing diantaranya satu bernyanyi sambil memainkan alat musik gitar elektrik lengkap dengan sound system sehingga musik yang dimainkannya terdengar dengan jelas. menyanyikan lagu-lagu tersebut, dipersembahkan kepada semua pengendara yang sedang berhenti sejenak menunggu nyalanya lampu hijau. Agar terhibur walaupun sebentar. Sementara itu, dua temannya berjalan menghampiri para pengemudi yang berhenti di lampu merah untuk meminta uang. Mereka di wadahin oleh komunitas appresiasi musisi dijalanan (instragram dan YouTube @KEMANA_OFFICIAL).

Penghasilan mereka bisa menyampai 1(satu) juta dalam sehari tanpa istirahat kalau dihitung dari perjamnya penghasilan mereka bisa 100-300 ribu lebih dalam waktu 2 (dua) jam. Mereka tidak hanya mengamen tetapi mereka juga mempunyai jadwal manggung di berbagai café. Dukanya jadi seorang pengaman itu salah satunya panas, dorongan menjadi pengamen ini karena kebutuhan dan juga ingin mengembangkan musisi jogja misalnya seperti menarik pengamen lain untuk bergabung dalam komunitas appresiasi musisi dijalanan agar mereka bisa terarah dan teratur. Tutur mas anwar (salah satu pengamen lampu merah). Kalau kita lihat dari tutur mas anwar mereka rela berpanas-panasan demi memenuhi kebutuhannya dan seberapapun penghasilan mereka, mereka tetap bersyukur. Daya tahan pengamen untuk tetap tampil dijalanan sebagian besar tidak ditentukan oleh selera masyarakat namun karena keberanian mereka untuk terus-menerus mengamen ditengah suasana kota yang tidak mendukung. Jika dilihat dari satu sisi, pengamen ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa orang-orang disekitarnya sebagai konsumen yang juga memiliki selera dalam musik. Kalau kita lihat laki-laki maupun perempuan mempunyai selera musik yang berbeda maka dari itu kadang pengamen menyesuaikannya.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement