Beranda

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Spot Foto Ikonic Papan Nama Jl Malioboro Menjadi Budaya Baru Bagi Wisatawan Jogja

Malioboro merupakan salahsatu destinasi wisata yang relatif hangat dibenak para wisatawan. Tetapi yang tak pernah dilupakan pengunjung adalah Papan Nama Jalan Malioboro. Selain menyuguhkan pesona wisata belanja & jalan-jalan, Malioboro mampu membuat para wisatawan meninggalkan kenangan yang berkesan. Maka berdasarkan itu tidak sedikit di antara para wisatawan yang berusaha mengabadikan momen latif pada Malioboro sebelum bergerak pergi ke daerahnya. Salah satu spot ikonik pada Malioboro tentu saja papan nama jalan yg terpasang pada ujung jalan masuk ke Malioboro. Banyak sejumlah wisatawan berjubel pada depan papan nama Jalan Malioboro. Mereka terlihat antri buat bergantian foto pada papan nama ikonik dari Yogyakarta itu.



Malioboro merupakan salah satu jalan paling populer di Yogya. Selain berada di jantung kota, Malioboro menjadi cukup dikenal karena cerita sejarah yang menyertainya. Keberadaan Malioboro sering pula dikaitkan dengan tiga tempat sakral di Yogya yakni Gunung Merapi, Kraton dan Pantai Selatan. Dalam Bahasa Sansekerta, kata Malioboro bermakna karangan bunga. Kata Malioboro juga berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang bernama Marlborough yang pernah tinggal disana pada tahun 1811 - 1816 M.

“Pengggunaan aksara jawa pada penulisan di plang jalan menjadi salah satu ciri khas yang unik dari malioboro ini, makanya kami rela mengantri untuk dapat mengabadikan momen disana” ujar salah satu wisatwan di Malioboro (Lubby)

Menurutnya, plang nama jalan dengan menyantumkan aksara Jawa dapat menjadi trade mark yang selama ini telah melekat pada benak masyarakat. dan sudah menjadi salah s atu hal wajib jika berkunjung ke Jogja  

Papan nama di Jalan Marioboro, seperti jalan-jalan lain di Yogyakarta, terdiri dari dua jenis huruf  dan bahasa tulisan. Bagian atas adalah bahasa Indonesia dan ditulis dalam bahasa Latin, dan bagian bawah adalah bahasa Jawa dan ditulis dalam bahasa Jawa (aksara jawa). Hal ini semakin memperkuat nama jalan Yogyakarta sebagai destinasi wisata yang kaya akan seni dan budaya. Kendaraan roda dua, roda empat, kendaraan roda tiga, delman, sepeda ontel, scooter, tukang ojek, dan aktivitas pengemis dll. Aktifitas keramaian tersebut tidak menurunkan minat wisatawan untuk berfoto di plang nama tersebut

 Padatnya jalanan tidak ragu bagi wisatwan untuk mengabadikan momen yang tidak boleh terlewatkan. Sudah menjadi budaya yang tidakbolehterlewatkan oleh para pengunjung. Saat musim liburan bukan hanya wisatawan lokal namun banyak juga wisatwan mancanegara yang mengantre untuk berfoto di depan plang jalan maliobro

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement