Daerah Istimewa
Yogyakarta adalah salah satu daerah yang kaya akan budaya. Dari semua daerah
dalam perkotaan sampai ke pelosok desa memiliki ciri khas budayanya
masing-masing. budaya tidaklah tercipta begitu saja, namun tumbuh dan
berkembang bersamaan dengan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa kebudayaan
itu bersifat dinamis. Cepat atau lambat, sebuah kebudayaan pasti akan mengalami
perkembangan atau perubahan.
Dalam sebuah
budaya terdapat sebuah seni. Adapun jenis kesenian dalam budaya diantaranya
adalah budaya tradisional, budaya
popular, dan budaya kontemporer. Budaya Kontemporer sendiri Dimulai sejak
Indonesia merdeka, yaitu mulai dari tahun1945 dan masih terus berkembang sampai
sekarang. Salah satu kota di Indonesia yang memiliki banyak kebudayaan adalah
kota istimewa; kota Yogyakarta.
Beragam
kebudayaan dan kesenian yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki daya
tarik tersendiri bagi para wisarawan. Baik wisatawan lokal maupun wisatawan
asing. Selain mempunyai julukan kota pelajar, Yogyakarta juga merupakan kota
pariwisata yang menjadi sektor utama bagi DIY.
Keanekaragaman upacara keagamaan dan budaya dari berbagai agama didukung
oleh kreativitas seni dan keramahtamahan masyarakat membuat DIY mampu
menciptakan produk-produk budaya yang
menjanjikan.
DIY mempunyai
beragam potensi budaya. Keberadaan aset-aset budaya peninggalan peradaban
tinggi masa lampau tersebut, dengan Kraton sebagai institusi warisan adiluhung
yang masih terlestari keberadaannya memberikan spirit bagi tumbuhnya dinamika
masyarakat dalam berkehidupan kebudayaan terutama dalam berseni budaya dan
beradat tradisi.
Seiring dengan
berkembangnya sector pariwisata beserta para wisatawan yang pastinya juga terus
berkembang, menjadikan budaya di Yogyakarta sendiri menjadi berkembang. Baik
itu kesenian budaya seperti tari-tarian ataupun seni kerajinan seperti batik,
perak, dan wayang. Dan salah satu budaya kontemporer yang saat ini sedang
ng-trend adalah seni fotografi. Fotografi banyak berhubungan dengan kesenian,
yaitu seni artistic, seni bangunan, dan seni lainnya. Karena dalam fotografi,
semua sisi kesenian dapat ditangkap dan diabadikan. Sejauh ini, seni fotografi kontemporer masih
terus diperkenalkan kepada masyarakat luas. Upaya ini pun salah satunya
dilakukan oleh mahasiswa Universitas Atma Jaya yang mengadakan sebuah seni
pagelaran fotografi kontemporer.
Pagelaran ini
dilaksanakan mulai dari tanggak 10-12 Maret 2022 dengan mengangkat tema “human
interest” yang di berhubungan dengan pandemi. Adapun judul yang diangkat adalah
judul CORONA IMPACT. Pagelaran yang digelar di kelas pagi Jogjakarta ini
melibatkan para anggota baru dari Atma
Jaya Photography Club (APC) angkatan 2021.
“Pameran ini
dibuat dengan tujuan untuk membuka pikiran masyarakat tentang apa saja
perubahan-perubahan seni dan budaya yang mempengaruhi kehidupan masyarakat,
mulai dari ekonomi, kebiasaan dan
hal-hal kecil lainnya.” Tutur Davin Pawil selaku ketua panitia pagelaran
seni fotografi kontemporer.
Acara pagelaran ini merupakan acara tahunan dari APC yang diharapkan dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas para anggota baru serta melihat skill-skill mereka. Bagaimana para anggota APC berekspresi di ruang lingkup yang yang kecil yang terbatasi oleh adanya pandemi covid-19.
Adapun karya
yang di pamerkan dalam pagelaran tersebut merupakan hasil dari karya mahasiswa
Atma Jaya yang menjadi anggota APC terutama dari anggota APC angkatan
2021. Karya yang dipamerkan pun beragam,
mulai dari foto yang dengan konsep realita sosial, foto seni bangunan
kontemporer dan juga foto keseniaan adat. Karya yang ditampilkan dari seni fotografi
tersebut termasuk kontemporer karena dapat di lihat dari sudut pandang dalam
pengambilan konsep seni fotografi yang modern.
0 Komentar