Jogja
adalah daerah yang sering disebut dengan kota pelajar, di Jogja juga beragam
budaya dari budaya popular, budaya tradisional dan budaya kontemporer. Salah
satunya budaya kontemporer, budaya kontemporer itu sendiri sudah berkembang di
Indonesia setelah merdeka. Kontemporer adalah istilah yang berkaitan dengan
masa kini. Penggunaannya di bidang seni memang yang paling sering didengarkan
oleh kebanyakan orang, seperti tarian kontemporer, lukisan kontemporer, musik
kontemporer, seni art kontemporer dan tentunya seni kontemporer itu sendiri. Sampai
saat ini budaya yang ada di Jogja terus berkembang seperti seni fotografi yang
sedang banyak dilakukan para wisatawan yang berkunjung di teras malioboro,
dengan adanya seni tulisan di teras malioboro membuat para wisatawan berfoto di
tulisan tersebut.
Malioboro
salah satu tempat utama yang banyak dikunjungi para wisatawan dari manapun,
banyak orang pada penasaran dengan indahnya malioboro yang ada di Yogyakarta. Ditambah
sekarang para pedagang kaki lima yang dulunya di Malioboro sekarang sudah
dipindahkan ke Teras Malioboro membuat orang pada penasaran tentang nuansa baru
yang ada di Teras Malioboro. Teras Malioboro yang diresmikan oleh Gubernur DIY
Sri Sultan HB X bersama Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi pada 26
Januari 2022 ini sebagai tempat baru para Pedagang Kaki Lima atau PKL
berjualan. Teras Malioboro letaknya terbagi menjadi dua tempat di kawasan heritage Malioboro,
menempati lahan di sebelah utara Gedung Agung bernama Teras Malioboro 1,
sementara di sebelah selatan Hotel Grand Inna Malioboro adalah Teras Malioboro
2. Tentu membuat para wisatawan lebih nyaman dan leluasa menikmati Kawasan
Malioboro Kota Yogyakarta. Pengunjung juga akan merasakan kenyamanan ketika
belanja oleh-oleh di Teras Malioboro. Bahkan tempat ini dapat pula dijadikan
sebagai lokasi swafoto para wisatawan.
Dalam
Teras Malioboro ada 3 lantai, para wisatawan dipermudah untuk melihat-lihat
dagangan yang ada di Teras Malioboro. Para wisatawan bisa memilih untuk naik ke
lantai 2 dan 3 bisa menggunakan tangga, lift ataupun escalator tergantung
kebiasaan dan kenyamanan wisatawan. Di halaman Teras Malioboro juga ada spot
untuk foto dengan background tulisan yang indah dan dikelilingi dengan tanaman,
banyak wisatawan yang datang ke Teras Malioboro untuk berfoto di depan tulisan
“JOGJA terbuat dari rindu, pulang dan angkringan”.
Tulisan
dengan warna putih dan dikelilingi tumbuhan berwarna hijau membuat indah
tulisan tersebut, sehingga tulisan tersebut dijadikan sport foto para
pengunjung teras malioboro. Sport foto tersebut membuat pengunjung teras
malioboro sebelum masuk ke teras malioboro, para pengunjung banyak yang foto
dulu di tulisan tersebut. Salah satu wisatawan teras Malioboro yang bernama
Nada (21tahun) berasal dari Madura dia merasa penasaran dengan wajah baru teras
malioboro. “Penasaran aja sama teras malioboro” katanya. Nada juga menambahkan
first impretion ketika sampai di teras malioboro dia langsung fokus ke Sport
foto tulisan “JOGJA terbuat dari rindu, pulang dan angkringan” saat itu juga
dia langsung foto didepan tulisan tersebut karena menurutnya tulisannya
bermakna bagus. “Memang Jogja itu membuat rindu bagi orang yang sudah pernah ke
Jogja dan di Jogja juga banyak angkringan untuk nongkrong banyak orang”
imbuhnya, Sabtu (12/3/2022).
Teras
Malioboro ketika peneliti observasi disana pengunjung lumayan ramai di lantai
satu sedangkan dilantai 3 lumayan sepi mungkin karena saat itu pada siang hari
sehingga pengunjung belum begitu ramai. Yang kelihatan ramai dibagian sport
foto tulisan tersebut, banyak banget orang bergantian foto dan didepan tulisan
itu ada tempat duduk untuk para pengunjung yang menunggu keluarganya ataupun
untuk bersantay. Tulisan yang ada di teras malioboro merupakan budaya
kontemporer berupa seni tulisan/art yang sedang disukai banyak orang untuk dijadikan
sport foto.
0 Komentar