Berkiprah di
dalam dunia musik memang sangat menyenangkan. Akan tetapi, karena kerasnya
persaingan dalam industri musik membuat dunia kerja di bidang ini semakin
ketat. Walaupun menimbulkan dampak yang cukup positif, yakni semakin terbuka
luasnya lapangan kerjanya, namun hal itu juga diimbangi dengan banyaknya para
pesaing yang sama-sama mengejar kiprah di dunia musik
Oleh sebab itu, setiap orang yang terjun di dunia
kerja dituntut untuk memiliki kreatifitas tinggi agar tak tenggelam oleh
panasnya persaingan dalam mendapatkan lapangan pekerjaan yang layak. Nah, untuk
itu, sobat semua harus memiliki siasat yang jitu untuk dapat menemukan
pekerjaan yang tepat dan menghasilkan. Nah, salah satu pekerjaan di bidang
musik yang cukup menjanjikan yang akan kita bahas kali ini adalah profesi
sebagai seorang penyanyi kafe.
Ya, penyanyi kafe. Penyanyi kafe sendiri suatu
perkerjaan menjanjikan yang bisa digeluti oleh semua orang dari berbagai
kalangan tanpa memperdulikan gender. Baik laki-laki maupun perempuan bisa
menjadi seorang penyanyi kafe profesional asalkan memiliki bekal kemampuan olah
vokal dan pengetahuan seputar musik yang cukup luas, baik musik dalam negeri
maupun luar negeri dari beberapa genre.
Pada kesempatan kali ini saya dapat izin untuk
mewawancarai salah satu anggota dari band yang ada di Jogja. Ia menceritakan
bahwa awal ia menyukai musik dari sejak kecil mulai dari pengenalan alat-alat
musik seperti harmonika, piano, gitar, biola, drum dan lain-lain. Awal mulanya
ia bertemu dengan temannya yang dimana temannya ini tergabung ke dalam tempat
sanggar. Di sanggar ini banyak orang-orang yang mengasah kemampuan dirinya.
Salah satunya grup Band yang biasanya manggung di acara-acara tertentu.
Ia mengatakan bahwa “saya bergabung ke dalam sanggar
ini tidak lebih hanya untuk melatih kemampuan yang ada di dalam diri saya”. Sampai
akhirnya ia manggung di salah satu kafe yang berada di Jogja. Banyak sekali
perasaan yang tidak dapat dijelaskan mulai dari merasa tidak percaya diri
diberi amanah untuk menyanyikan sebuah lagu. Terlebih lagi memikirkan respon
orang-orang terhadap suara nya, apakah bisa diterima dengan baik atau tidak.
Hari demi hari dilewatinya, suka dan duka menjadi
seorang penyanyi. Ia mengatakan suka nya banyak memiliki teman, bisa mengasah
kemampuan, dan pelajaran hidup lainnya. Duka nya karena musim corona seperti
ini, banyak kafe yang tutup karena mengikuti kebijakan dari pemerintah yaitu
lockdown. Sehingga manggung ke kafe sementara di stop.
Ia juga pernah mengamen dijalanan bukan karena
semata-mata untuk menambah penghasilan akan tetapi ia cuma ingin melatih keberaniannya
terhadap orang-orang disekitarnya. Terlebih lagi ia ini seorang mahasiswa, jadi
harus bisa membagi waktu untuk menjadi penyanyi. Dukungan orangtua membuatnya
lebih merasa termotivasi untuk maju. Walaupun ia juga harus kuliah, karena
untuk melanjutkan pendidikannya.
0 Komentar