Beranda

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

BUDAYA KONTEMPORER : SENI TARI REOG KEPRAJURITAN BALA KHAYANGAN

 

Apa sih tari reog keprajuritan bala khayangan itu? Reog keprajuritan bala khayangan adalah salah satu pertunjukan kesenian rakyat tradisional yang masih eksis sampai sekarang. Ciri khas paling menonjol reog kaprajuritan adalah pada adegan tarian yang meniru gerak kegagahan baris-berbaris pasukan karaton dengan iringan gamelan monotonik sepanjang pertunjukan. Iringan berasal dari suara bendhe (3 nada), kecrek, dan bedhug/dhodhog, dan ada kelompok yang menambahnya dengan angklung. Gerakan tari kelompok reog ini didominasi oleh apa yang disebut “gerak lampah macak”. Gerak lampah macak pada dasarnya adalah peniruan (imitasi) dari gerak lampah macak yang ada pada 10 bregada Karaton Yogyakarta, yaitu Prajurit Nyutro, Prajurit Wirabraja, Prajurit Dhaeng, Prajurit Patangpuluh, Prajurit Jagakarya, Prajurit Prawiratama, Prajurit Ketanggung, Prajurit Mantrijero, Prajurit Bugis, dan Prajurit Surakarsa.

Tari Reog Prajuritan yang berkembang di Yogyakarta adalah pertunjukan yang dilakukan oleh penari-penari di desa secara berkeliling. Tari reog keprajuritan bala khayangan  ini menceritakan kisah ketika Sri Sultan Hamengku Buwono I yang hendak mengangkat panglima perang bersenjata pedang untuk memimpin tentara rakyat. Gelar pasukan yang dipimpin Sri Sultan Hamengku Buwono I kemudian menjadi sumber cerita dalam pertunjukan Reog Prajuritan yang berkembang di Yogyakarta hingga saat ini. Menurut mas Bima selaku pemain tari reog keprajuritan bala khayangan mengatakan bahwa tarian tersebut mempunyai ciri khas 9 (sembilan) motif gerak, yaitu: lampah macak, tanjak piyak, sembahan, iris tempe, pong, jogetan angkatan sikil, oyok-oyokan, sirigan, dan nitih. Semua motif gerak tersebut sederhana, mudah ditarikan oleh siapa saja, namun unik dan menjadi ciri khas yang umum dari tari Reog Kaprajuritan Bala Khayangan ini.

Properti yang digunakan dalam tari Reog Kaprajuritan yaitu pedang, tombak, jaran kepang, dan payung. Penari yang menggunakan properti pedang yaitu keprajuritan, jaran kepang digunakan penari jaranan, dan tombak digunakan bregada, instrumen yang digunakan untuk mengiringi tari Reog Prajuritan ini, yaitu bende, jedor, kendang, dan kecer. Tarian rakyat merupakan cerminan ekspresi dari masyarakat yang hidup di luar istana atau dari kalangan rakyat biasa. Tari rakyat bersifat spontan, ekspresi asli masyarakat, yang dibentuk dan digunakan untuk memenuhi kepentingan mereka sendiri. Karena itu, bisa dipahami gerakan baris reog kaprajuritan pada akhirnya juga mesti diolah oleh para pemimpin reog bukan menjadi baris militer, tetapi gerak baris tarian rakyat. Seragam reog sebagai kesenian rakyat toh tidak harus sama persis tiruannya dengan seragam prajurit karaton. Demikian pula dengan ketersediaan alat musik pengiringnya tentu berbeda.Tari Reog Prajuritan biasanya pentas pada saat acara festival Reog Kaprajuritan, bersih Desa, dan Nadzar. Mas Bima sendiri pemain sudah lumayan lama dan dia juga mengikuti grup ini sudah 3tahun sebelum covid. Tari reog keprajuritan ini baru saja tampil pertama kali setelah ada covid di Indonesia, pertama tampil di hari jadi Gunungkidul ke 191.

Menurut kak Bima Tari Reog Kaprajuritan ini memiliki beberapa bagian atau bisa disebut babak dengan durasi waktu pementasan komplit kurang lebih empat jam, namun untuk saat ini durasi waktu pentas menyesuaikan situasi dan kondisi keperluan acara atau pihak penanggap. Hasil studi lapangan dari pementasan Reog Kaprajuritan Mega Budaya dari Ngringin, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul memiliki 4 bagian, yaitu: 1. Kolosal (semua peraga reog menari secara bersamaan), 2. Keprajuritan, 3. Jaranan, dan 4. Bregada. Jadi tari reog keprajuritan bala khayangan ini banyak digemari masyarakat karena memiliki babak yang lumayan banyak, sehingga tariannya nggak bikin bosen penontonya.

 Oleh : Salis Nur Istikomah

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement